Pengenalan Peralatan Labor


Pengenalan Peralatan Labor




Oleh:
Sherly Aulianda
1401321007



Dosen Pembimbing :
Ir. Eddy Susiawan, MSI














PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
TANJUNG PATI
2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Peralatan Labor. Adapun penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi pada semester II Program Studi Budidaya Tanaman Pangan Jurusan BudidayaTanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Tak ada gading yang tidak retak, tak ada manusia yang sempurna, masih banyak kekurangan pada laporan ini.Untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca umumnya dan ilmu pengetahuan khususnya.
   

Tanjung Pati, Juni 2015                        SA

















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
    2.1  Pengenalan Pelaratan labor
BAB III HASIL
    3.1 Peralatan di Labor Pangan
    3.2 Peralatan di Ruang Pasca Panen
    3.3 Peralatan kaca dan gelas di labor kultur jaringan
        3.3.1 Peralatan di ruang persiapan
        3.3.2Peralatan di ruang penyimpanan
        3.3.3 Peralatan di ruang transfer
        3.3.4 Peralatan di ruang kultur
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang untuk mencapai maksud hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang
kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu.
Dalam  prakteknya,  seseorang  yang  mempelajari  atau  menekuni  bidang  kimia  akan selalu  dihadapkan  pada  hal-hal  yang  berhubungan  dengan  bahan-bahan  kimia  yang berbahaya  dan  merugikan  kehidupan  manusia  terutama  bagi  orang  tersebu. Selain bahan kimia, penggunaan peralatan juga penting dalam melakukan praktek di laboratorium kimia. Kesalahan penggunaan alat dan bahan merupakan salah satu penyebab terjadinya hal-hal  yang  kurang  mnguntungka  atau  berbahaya  bagi  dirinya  maupun  orang  lain 
Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya       mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen.  Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut.  Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung, prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa.       Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.  Pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya.  Tentu dari sini kita bisa belajar bagaman penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya.
Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar
1.2 Tujuan

a. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat – alat laboratorium
b. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat – alat laboratorium sehingga mengurangi kecelakaan kerja dalam penggunaan alat.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
    Alat – alat laborarorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun prose pratikum. Daalm pratikum pengenalan alat laboratorium dan alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail emngenai fungsi dan spesifikasi masing – masing alat tersebut. Strerilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan- bahan dari mikroba yang tidak diinginkan (Anonim, 2013) .
    Pada umunya kegiatan praktek laboratorium  diarahkan pada upaya supaya mahasiswa di tuntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaab dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara sperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung. Prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa.
    Keterbatasan alat yang digunakan , keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan, maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian. Banyak sekali alat – alat pratikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agar dalam proses penelitian dan pratikum berjalan lancar tanpa ada masalah.
     Pengenalan alat  ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya, tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan  hasil yang akurat dan dapat dipercaya. Hasil penelitian tergantung dari proses penelitian . jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu haisl pengamatan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan membutuhkan pengetahuan.
    Bagaimana menggunkan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakaiannya. Alat – alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus steril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita. Jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut. Perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan. Dalam pratikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi masing – masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan – bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan ( Anonim,2013 )
    Jadi alat – alat  sterilisasi adalah alat – alat yang digunkan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikroba yang tidak diinginkan. Pada umumnya kegiatan praktek laboratorium diarahkan pada upaya supaya mehasiwa dituntut untuk menguji, menverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku test. Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa  disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut.
     Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsun ; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang ilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampialan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generilisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan. Maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sanagat dibutuhkan dalam proses penelitian ( Anonim, 2013 ).

BAB III
 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
 Peralatan yang sudah saya kenal dan amati selama pratikum yakni :

A. Peralatan di Labor Pangan
a. Laminar Air Flow
b. Inkubator
c. Auto Clove
d. Oven
e. Desikator
f. Mikroskop
g. Hemacitometer
h. Hand Grinder
i. Grain Moisture Meter

B. Peralatan di Ruang Pasca Panen
1. Rice milling
2. Paccing vacum
3. Penyosoh
4. Penutup Botol dan Kaleng
5. Auto Clave
6. Incubator
7. Penghancur jagung/kedelai
C. Peralatan kaca dan gelas yang ada di Labor Kultur Jaringan
1. Tabung reaksi
2. Erlenmeyer
3. Gelas piala
4. Gelas ukur
5. Pipet
a. Pipet volume
b. Pipet berukuran
c. Pipet tetes
6. Buret
7. Labu ukur
8. Corong
9. Pengaduk gelas
10. Petridis
11. Agar dispenser
12. Magnet stirer
13. Alat diseksi
a. Tangkrus
b. Spatula
c. Pinset
d. Gunting stile
e. Jarum ose
f. Jarum suntik
14. Labu semprot
15. Lampu spiritus
16. Hanspayer
17. Rak tabung reaksi
18. Kertas lakmus
19. Pisau scaple
20. Presure Plate
D. Labor Kultur  Jaringan
a. Ruang Persiapan
1. Kompor gas
2. Auto clove
3. Hot plate dan magnetic stirer
4. Ph meter
b. Ruang Penyimpangan
1. Oven
2. Incubator
3. Neraca analitik
4. Lemari pendingin
c. Ruang Transper
1. Laminar air flow
2. Lampu ultraviolet
3. Germinator TSE
4. AC
d. Ruang Kultur
1. Botol Kultur
2. Rak Kultur

























3.2 Pembahasan

3.2.1 Peralatan di Labor Pangan

A. Laminar Air Flow



Merupakan alat yang di gunakan untuk mengisolasi plant ( tanaman yang terkena jamur atau terkontaminasai ), kemudian mencegah terjadinya kontaminasi pada saat pengerjaan.
Cara pengoperasian Laminar Air Flow
1. Hubungkan Laminar Air Flow dengan sumber listrik.
2. Lakukan sterilisasi ruangan dengan menghidupkan tombol untuk  cahaya UV atau dengan alcohol 70% dengan menyemprotkannya dengan handsprayer.Melakukan  sterilisasi ruangan yang dilakukan dengan cahaya UV dan alcohol 70% sudah dilakukan hal yang dilakukan lagi yaitu menghidupkan blower dengan memutar tombol untuk menghidupkan blower
3. Tekan tombol power/lampukerja
4. Tekan tombol blower
5. Tombol uv dinyalakan 1 jam sebelum pengerjaan



B.Inkubator
   
Inkubator adalah alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungna oksigen dari atmosfer di dalam. Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik.
Berikut langkah – langkah yang harus diperhatikan :
A.Cara menghidupkan
1. untuk mengoperasikan incubator, colokkan kabel inkubator pada sumber daya listrik
2. siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak ruang inkubator kemudian tutup pintu incubator
3. jiak persiapan sampel talah selesai, tekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat yang akan langsung menyala ditandai dengan diplay menyala.
B. Cara penggunaan
1. siapakan sampel yang diinkubais kemudian letakkan pada rak dalam ruang incubator kemudian tutup pintu incubator
2. set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai yang diinginkan, di set awal per 10 jam, jadi jika ingin menginkubasi selama 24 jam putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip
3. untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau ˄/˅ kemudian tekan MD (enter). Catatan : SV : digit hijau suhu yang diingikan . PV : digit merah, suhu yang ada sekarang
C. Cara mematikan
1. bila inkubasi telah selesai, matikanlah alat dengan menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF
2. Lepaskan colokan pada sumber daya listrik
D. Cara perawatan
1. untuk perawatan bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai digunakan.
2. rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara ditarik.

C.Autoclave


Autoclave adalah mesin sterilisasi fungsinya yaitu untuk mensterilkan bahan atau alat seperti alat medis,media jamur,alat laboratorium dll dari bakteri atau virus berbahaya.juga dapat digunakan untuk produk makanan seperti  bandeng,ayam,bebek sehingga lunak menjadi presto food.



Alat yang digunakan sebagai penyeteril alat dan bahan yang tahan terhadap panas yang bertekanan atau penyeteril kaca dan media basah.

Cara pengoperasian :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur /timer/ dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
1210C.
5.    Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada /preisure gauge/ menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.








D.Oven



Fungsi :
Untuk mengeringkan suatu bahan terutama dalam penentuan kadar air dari bahan. Bahan yang telah dikeringkan haru didinginkan terleih dulu dalam eksikator sebelum dihitung.
Cara kerja :
Penggunaan oven tersebut  relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut.
1. Tombol POWER untuk menghidupkan atau mematikan oven. Selain itu terdapat pula tombol untuk menyalakan atau mematikan kipas
2. KNOP  bewarna biru berfungsi  untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
3. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang mnunjukan suhu. Layar PV menunujukan suhu alat sedangkan layar SV menunujukan suhu yang diinginkan
4. Tombol SET,UP (panah atas ) dan DOWN (panah bawah ) digunakan unutk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula mensetting waktu .
Dalam pennggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang dikeringkan dimasukan kedalam oven dan pintu ditutup kembali.Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER.Alat dikelurkan dari oven.

E. Desikator

Fungsi :
Untuk menyimpan bahn/zat supaya tetap kering atau untuk mengeringkan zat.
Cara kerja :
Hal pertama, desikator tidak diisi dengan bahan pengering, sedangkan dalam hal kedua diperlukan bahan pengering, sedangkan dalam hal kedua diperlukan bahan pengerinn.Zat pengering yang dipakai adalah zat zat hiroskopis, misalnya CaO, CaCl2 anhidrat, PCL5, H2SO4.
Cara penggunaan desikator adalah dengan membuka tutup dsikator dengan menggesernya ke samping. Setalah sampel diletakkan, tutup kembali dengan cara yang sama.(keterangan : silika gel yang masih bisa menyerap uap air bewarna biru : jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 1050C sampai warnanaya kembali biru.
F.  Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil,  untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Fungsi :
Untuk melihat obyek yang terlalu kecil, dengan ukuran mikron.
Catatan ;
1. Untuk pembesaran 100 X dalam penggunaan mikroskop ini biasanya menggunakan Minyak Imersi.
2. Teknik dalam pencarian Objek:
a. terlebuh dahulu gunakan lensa paling kecil
b. usahakan Meja Preparat mulai paling dekat dengan lensa Objektifnya
(berfunngsi untuk menghindari Resiko kecelakaan alat)
c. jika Objek sudah terlihat tetapi belum jelas gunakan knop yang mikro.
Cara pengoperasian alat
1. Tempatkan mikroskop stereo beserta transformatornya, hubungkan dengan sumber listrik.
2. Tekan tombol "on" pada transformator, pergunakan voltase yang ada pada transformator sesuai keperluan. Ingat. lampu mempunyai umur tertentu, oleh karena itu nyalakan lampu sesuai keperluan saja.
3. Letakkan spesimen pada cawan petri.
4. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat.
5. Amati dan catat pada laporan anda (jika semut: hitung jumlah kaki atau antenanya, dan jika bunga: hitung jumlah stamen).

G.  Hemacitometer
Hemacitometer adalah sebuah alat yang dapat di gunakan untuk menghitung mikroorganisme dalam cairan.











Dimension         Area        Volume at 0,1 mm depth
1x1mm        1mm2            100 nl
0,25x0,25mm        0.0625mm2        6,25 nl
0,25x0,20mm        0,05mm2        5 nl
0,20x0,20mm        0,04mm2        4 nl

2 counting chamber dan tiap chamber-nya memiliki garis-garis mikroskopis pada permukaan kaca, Luas total dari chamber adalah 9 mm2,Chamber tersebut nantinya akan ditutup dengan coverslip dengan ketinggian 0.1 mm di atas chamber floor.






1  kotak kecil volume
1/400 mm2×1/10MM=1/400MM3
10kotak kecil vol?=10×1/4000mm3
=1/400mm3
∑mo=100mo-1/400mm3

VOLUME:
1mm3-∑mo=400×100mo
1cc/1cm3=
4×109
50 = 8×107
40.000mo
=40000×1000
=4×107
4×107×1000

H. Hand Grinder
Hand Grindera dalah Alat yang dapat menghancurkan bahan / sampel sebelum diukur oleh alat Grain Moistuer Meter.
Kegunaannya : Untuk menghancurkan bahan / sampel yang di inginkan.
Rumus:   

      X 100 %



Keterangan gambar :
1. Alat penampung bahan
2. Grinding Handle
Cara penggunaan:
1. Masukan sampel ke penampung bahan
2. Putar Grinding Handle secara perlahan – lahan. Hasilnya diukur dengan alat Grain Moistur meter.

I.  Grain Moisture Meter
Grain Moisture Meteradalah Alat yang dapat menghitung kadar air suatu hasil tanaman, contohnya : kedelai, padi, jagung, Kacang – kacangan, ddl.
Kegunaannya : Untuk menghitung kadar air suatu hasil tanaman.








Keterangan gambar :
1. LCD Display
2. Grain Select Button
3. Average Button
4. Measure Button
5. Grinding Button
Cara penggunaan:
1. Hancurkan bahan
2. Masukan ke tempat meletakan sampel
3. Tekan Grain selec Buttons
4. Tekan Measure Button 5 kali
5. Tekan Average Button untuk merata – ratakan .







3.3.2 Peralatan di Ruang Pasca Panen
1. Rice Milling
a.  Manual

b. Modern

Rice milling merupakan alat pemisah kasar antara gabah dengan beras dimana hasilnya beras masih belum bersih. Alat ini bekerja menggunakan listrik yang bekerja dengan  cara:
Masukan gabah yang sudah kering
Pastikan tombol pengatur masuknya gabah sudah tertutup rapat
Atur kerapatan gabah
Hidupkan alat
Buka tombol pengatur masuknya gabah secara perlahan – lahanSetelah selesai matikan alat.

2. Alat Penyosoh

Alat penyosoh merupakan alat lanjutan dari rice milling artinya beras yang belum  bersih dari rice milling di bersihkan atau disempurnakan dengan alat ini.
Cara kerjanya:
Masukan beras yang akan disosoh
Atur waktu mundur
Hidupkan alat dengan cara menekan tombol On / Off
Matikan alat




3. Paccing Vacum


    merupakan alat yang digunakan untuk pengepresan hasil kemasan dari produk. Pada prinsipnya kegunaan alat ini sama yaitu untuk penutup botol atu kaleng Cuma yang membedakan yang satu manual dan yang satu lagi sudah menggunakan listrik bertegangan tinggi.

4. Incobator

    Fungsi alat ini sama dengan fungsi oven  hanya saja alat ini digunakan untuk pengeringan dengan suhu rendah dalam jangka waktu yang lebih lama.
5. Penghancur jagung/kedelai



Alat ini digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan jagung/kedelai atau sesuai dengan kebutuhan karena pisau atau alat pemotong / gerindanya bisa di ganti sesuai kebutuhan.  Alat ini bekerja menggunakan mesin 2 tag.

6. Penutup Botol dan Penutup Kaleng



Berfungsi untuk munutup botol dan kaleng yang ditelah disediakan sebelumnya.



7. Auto Clave Ukuran Besar

Auto clave adalah mesin sterilisasi fungsinya yaitu untuk mensterilkan bahan atau alat seperti alat medis,media jamur,alat laboratorium dll dari bakteri atau virus berbahaya.juga dapat digunakan untuk produk makanan seperti  bandeng,ayam,bebek sehingga lunak menjadi presto food.Alat yang digunakan sebagai penyeteril alat dan bahan yang tahan terhadap panas yang bertekanan atau penyeteril kaca dan media basah.
Cara pengoperasian :
1. Sebelum sterilisasi cek banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf  rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur /timer/ dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 1210C.
5.Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman, klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada /preisure gauge/ menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.


3.3.3 Peralatan kaca dan gelas yang ada di Labor Kultur Jaringan
1. Tabung reaksi

Berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil sedikit, jika dilakukan pegocokan ke samping, tabung diisis tidak lebih dari setengahnya. Jiak perlu pemanasan harus dilakukan hati – hati, tabung dipegang miring.
   

2. Erlenmeyer


Berfungsi untuk mreaksikan zat terutama dalam metoda titrasi, memanaskan cairan dan menampung filtrat hasil penyaringan.Ukuran volume alat ini ada yang 100ml dan 250 ml.Mulut kecil pada ujungnya membuat jumlah udara yang masuk kecil sehingga tepat digunakan untuk mereaksikan zat. Erlenmeyer terbuat dari kaca yang tahan panas dengan dinding yan tipis untuk memudhkan pemindahan panas dan mengurangi tegangan.

3. Gelas piala


Berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah besar, memanaskan cairan, membuat endapan yang banyak dan perlu disaring.

4. Gelas ukur



Berfungsi untuk mengukur volume cairan secara kasar ( mempunyai ketelitian yang kurang)
Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Volume beaker glass yang umum di laboratorium ada yang 50 , 100 dan 250 ml. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
5. Pipet







Berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.









a. Pipet volume


Berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung ( gondok )

b. Pipet berukuran


Berupa pipa kurus dengan skala disepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat

c. Pipet tetes


Berupa pipa  kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil ( tidak terukur secara tepat)


6. Buret

Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 ml ( mikrouret ) dengan skala 0,01 ml, dan 25 dan 50 ml dengan skala 0,05 ml. Buret berfungsi sebagai untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunkan untuk titrasi.





7. Labu ukur


Ukurannya mulai dari 1 ml hingga 2 L. Labu ukur untuk membuat larutan dengan teliti pada konsentrasi tertentu dan mengecerkan larutan
.


8. Corong

Berfungsi untuk memasukan cairan ke dalam botol bermulut kecil ( labu ukur, buret , atau erlenmeyer ) dan untuk penyaringan. Penggunaanya denagn cara menuangkan larutan lengsung ke dalam mulut corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukan ke dalam mulut tabung.

9. Pengaduk gelas


Berfungsi untuk untuk mengaduk, membersihkan endapan pada dinding tabung reaksi. Batang  pengaduk ini umunya terbuat dari gelas/kaca.




10. Petridis






Merupakan wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
11. Agar Dispenser

Berfungsi sebagai alat pembagi agar

12. Magnectik stirer


Magnet yang digunakan sebagai pengaduk pada hot plate.

13. Alat – alat diseksi


a. Tangkrus
Untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemasan , atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.
b. Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu untuk mengambil bahan padat atau kristal
c. Pinset
Digunakan untuk mengambil atau menarik beberapa sampel. Fungsi pinset itu menjadi menjepit benda kecil atau pun yang sangat lembek (lembut), dan ada beberapa sampel atau zat yang terdapat di lab bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada mausia itu maka alternatifmya adalah pinset.
d. Gunting stile



e. Jarum ose






Berfungsi untuk mengambil bakteri atau  mengambil aqadest dalam jumlah sedikit. Jarum ini biasanya terbuat dari kawat nikrom atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas

f. Jarum suntik





Digunakan untuk mengambil ekstra atau mikroba yang ditumbuhkan pada medium cair, apabila menggunkan metode sebar.

14. Labu semprot

       
Berfungsi untuk menyimpan air destilat ( aquadea ), mengeluarkan air dalam jumlah terbatas.


Lampu Spiritus

Digunakan secar meluas untuk pemanasan dengan suhu  sedang. Pemanas terdiri dari lampu kaca yang berisi bahan bakar dari spiritus. Untuk mematikan lampu spiritus, tidak dibenarkan dengan meniup apai tetapi dengan meniupnya.

15. Hansprayer
Digunakan untuk menyimpan alkohol
16. Rak tabung reaksi

Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunkan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

17. Kertas lakmus/kertas Ph

Berfungsi untuk mempermudah pekerjaan kita khususnya bagi kita yang ingin mengetes kadar dari suatu zat.  Kertas ini juga sangat sukarbereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga membuat kertas ini dapat tahan lama.
18. Pisau Scaple
Untuk memotong bahan tau lainnya.
19. Pipet Filler / Rubber Bulb Filler



Pipet Filler / Rubber Bulb Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yangjika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.
          Cara Operasional:
          1. Cek baterai sebelum menggunakan alat ini
          2. tekan tombol power untuk menghidupkan
          3. buka tutup intensitas cahaya
          4. tekan tombol untuk menentukan satuan
          5. tekan tombol untuk angka memeunculkan angka
          6. tekan tombol Rang untuk menentukan jarak intensitas cahaya
          7. catat angka yang muncul di layar editor
          8. ulangi kembali pengukuran dengan tekan .reza p.tombol Zero
              untuk mengenolkan angka
9. bila sudah selesai menggunakan alat ini. Matikan dengan menekan
tombol power.

A.Ruang persiapan

1.KOMPOR GAS

Fungsi :

Di laboratorium, kompor gas umumnya dengan elemen pemanas biasanya digunakan untuk memanaskan bahan yang diuju dalam percobaan.

Prosedur penggunaan :
1. Perikasa indikator gas. Jika kosong jarum menunjuk angka merah dan jika penuh jarum di warna hijau.
2. Tekan ke dalam saklar pada kompor gas, lalu putar ke kiri sampai api keluar dari kompor. Biasanya bunyi “klek”. Jika belum nyala ulangi sekali lagi.
3. Atur besar api, jika tobol mengarah gambar api yang  berjejer / tengah – tengah api akan besar. Jika mengarah gambar api yang satu api sedang.

2.AUTO CLOVE










Fungsi :   
Untuk mensterilkan alat dan bahan

Cara kerja
Sebelum alat dimasukin ke auto clove:
a. Botol di cuci terlebih dahulu
b. Rebus di dandang pakai kompor gas
c. Setelah mendidih batu dicatat waktu 1 jam
d. Angkat dan cuci lagi kemudian bersihkan
e. Masukan ke auto clove
Prosedur  penggunaan auto clove
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam auto clove. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambha air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukan perlatan dan bahan. Jika mensterilan botol bertutup ulir, maka tututp harus dikendorkan.
3. Tutup auto clove dengan rapat lalu kencangkan baut pengman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclove. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclove, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 1210C. T ekanan 1,25 untuk  1 jam (alat) dan tekanan 30 menit setelah tekanan 1,25 (media).
5. Tunggu sampai air mendidh sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclove dan terdesak keluar dari klep pegaman. Kemudian klep pengaman ditutup ( dikencangkan ) dan tunggu sampai selesai. Perhitungkan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan ( jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep – klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclove dengan hati- hati. Dan pada saat waktu membuka jangan sampai menempel atau terkena wadah

3.HOT PLATE DAN MAGNET STIRER



Hot plate digunakan untuk memanaskan larutan
Magnetik stirer untuk mengaduk suatu larutan dalam  proses penghomogenan larutan, biasanya digunakan bersama dengan hot plate.
Hol plate magnetic stirer adalah alat untuk mencampur atau meramu dan memasak media kultur.
Prinsip kerja :
1. Hot plate magnetic stirrer digunakan untuk memasak dan meramu segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.
2. Pengadukan dan pemanas yang dihasilkan oleh alat ini bersumber pada energi listrik
3. Besarnya kecepatan pengaduk dan pemanasan dapat diatur berdasarkan keperluan.
Cara kerja :
1. Siapka hot plate magnetic stirrer
2. Siapkan bahan nutrisi yang akan dicampur dan diramu sesuai dengan kebutuhan
3. Masukan nutrisi kedalam erlenmeyer
4. Letakkan erlenmeyer dan kapsul pengaduk di atas hotplate magnetic stirer
5. Nyalakan dengan menenkan tombol “ON”
6. Putar tombol untuk mengatur kecepatan putaran kapsul pengaduk pada erlenmeyer
7. Biarkan ramuan tersebut bercampur sampai homogen dan mendididh
8. Putar panel pengatur kecepatan putar kearah kiri sehingga kapsul magnetic berhenti
9. Matikan alat dengan menekan tombol “OFF”
10. Angkat erlenmeyer dangan menggunkan lap
11. Bersihkan alat, sehingga dalam keadaan siap pakai
12. Simpan di tempat yang aman dan bersih.

4.pH METER









Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur PH (derajat keasaman atau kebasaan ) suatu cairan (ada elktroda khusus yang berfungsi untuk mengukur PH bahan – bahan padat )
Cara kerja :
1. Siapkan buffer  pH 7 dan buffer pH 4
2. Buka penutuP plastic electroda
3. Bilas electroda dengan air  DI (De Ionisas / air bebas ion )dan keringkan menggunkan tisu
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF
5. Masukan elekroda kedalam larutan buffer pH 7
6. Tekan tombol  CAL dua kali,  putar elctroda agar larut buffer homogeny
7. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang yang tertera di display tidak berbah
8. Tekan tombol AC satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada display berhenti berkedip
9. Angkat eloktrada dari larutan buffer pH7, kemudian bilas dengan  air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu
10. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH4
11. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
12. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang yertera di display tidak berubah
13. Tekan tombol CAL  satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL padda display berhenti berkedip
14. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu
15. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan pH meter tersebut  telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH
16. pH meter telah siap digunakan





B.Ruangan Penyimpanan

1.OVEN









Fungsi :
Untuk mengeringkan peralatan gelas laoratorium, zat- zat kimia maupun pelarut orrganik. Dapat juga digunkan untuk mengukur kadar air. Oven juga merupakan alat sterilisasi menggunkan udara kering bertemperatur tinggi.
Cara kerja :
Penggunaan oven tersebut  relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut.
5. Tombol POWER untuk menghidupkan atau mematikan oven. Selain itu terdapat pula tombol untuk menyalakan atau mematikan kipas
6. KNOP  bewarna biru berfungsi  untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
7. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang mnunjukan suhu. Layar PV menunujukan suhu alat sedangkan layar SV menunujukan suhu yang diinginkan
8. Tombol SET,UP (panah atas ) dan DOWN (panah bawah ) digunakan unutk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula mensetting waktu .
Dalam pennggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang dikeringkan dimasukan kedalam oven dan pintu ditutup kembali.Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER.Alat dikelurkan dari oven.

2.  INCUBATOR

Fungsi :
Alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba.
Cara penggunaan :
1. Hubungkan dengan kabel power ke stop kontak
2. Putar  tombol  power ke arah kiri (lampu power hijau menyala)
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tomol disebelah kana atas tombol set hingga mencapai suhu yang kita inginkan.
5. Setelah suhu yang diingikan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan menyesuaikan setungan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
6. Masukan mikroba, biasanya jika menggunkan cawan petri sebelum dibungkus kertas terlebih dahulu.









3.NERACA ANALITIK



Fungsi :
untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi
Cara Kerja:
1. Sebelum menimbang,pastikan waterpass terletak pada bagian tengah
2.Pasang steker pada arus listrik
3. tekan tombol ON (1/0)
4. tunggu sampai keluar angka 0,0000 g
5. Buka pintu kaca,letakkan kertas atau alumunium foil diataspiringantimbangan dan tutup
6. Tekan tombol Tare untuk menolkan kertas atau alumunium Foil
7. Buka pintu kaca, letakkan zat atau bahan yang akan ditimbang sesuai
 kebutuhan,tutup pintu kaca
8.Catat hasilnya ,keluarkan bahan
9. Tekan tombol Off
10. Cabut Steker dari arus listrik











4.LEMARI PENDINGIN




Fungsi :
    Untuk menyimpan sampel yang dianalisa serta medi – media yang mudah menguap dan media yang tidak tahan terhadap panas.


C.Ruangan Transfer

1.LAMINAR AIR FLOW

   

Fungsi :
Untuk preparasi bahan – bahan mikrobilogi agar tidak terkontaminasi dengan udra luar, alat ini dilengkapi dengan lampu UV yang dapat mematikan bahan bakteri dalam ruangan laminar.LAF fungsinya untuk mengisolasi/ perbanyakan bakteri, jamur, dll.
Cara Kerja :
1. Nyalakan lampu UV, minimkan selama 30 menit, sebelum laminar air floe digunkan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata.
2. Sipakan semua alat alat steril yang akan dipergunakan. Alat – alat uang dimasukan ke dalam laminar air floe cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
3. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan Alcohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF
4. Blower pada LAF dihidupakan untuk menjalankan air flow
5. Nyalakan lampu dalam LAF
6. LAF sudah siap untuk digunakan

2.Lampu Ultraviolet



Fungsi :
Digunakan untuk mensterilkan ruangan,alat ini dilengkapi dengan timer. Dimana dinyalakan berdasarkan pengaturan waktu, dan cahaya uv tidak boleh terkontak oleh mata.
Langkah kerja
1) masukkan unit Lampu sterilisator  UV kekurangan yang akan distrilkan
2) Pastikan ruangan dalam keadaan kosong kecuali unit-unit yang berhubungan dengan ruangan
3) Gabungkan kabel steker atau colokan pada stop kontak PLN 220 Volt AC
4) Atur waktu sesuai yang ditentukan (dalam hitungan jam )
5) Tekan tombol swit pada posisi ON
6) Setelah hitungan 5detik operator setekah ditinggalkan ruangan
7) Setelah batas waktu ditentukan lampu UV akan padam secara otomatis
8) Ruangan sudah selesai disterilkan

3.TIMER







Fungsi :
Untuk mengukur waktu
Cara kerja :
Pada saat timer ditenagai atau mendapatkan supply tegangan, maka timer akan  mulai menghitunh, ketika jumlah hitungan actual sama dengan setting ( jarum merah ), maka kontak output timer akan bekerja. Kontak timer berupa normally close ( nc ) dan normally open ( no )

4.GERMINATOR TSE

Merupakan tempat penyimpanan bahan media agar dengan suhu dingin yang sudah  diatur.


5.AC

Berfungsi untuk menjaga suhu dan kelembaban ruang kultur jaringan

D.Ruang kultur

    Merupakan ruang yang paling besar dibandingkan dengan ruangan yang lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar masuknya orang orang  yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak kultur yang berfungsi untuk menampung botol – botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini dilengkapi dengan lampu-lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur . selain rak kultur, ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer yang digunkan untuk menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis.
Lampu yang digunakan berupa lampu TL dan SL
1. Botol Kultur
   
    Botolkulturberfungsi isebagaitempatmengkulturkanataumenanameksplan.


2. Rak  Kultur

Rakkulturberfungsiuntukmenyimpanbotol-botolkultur yang telah di sterilkan.






















BAB IV
 PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Setelah melakukan pratikum dapat mengetahui nama- nama dan fungsi alat – alat laboratorum.
2. Setisp jenis zat kimia memiliki sifat – sifat yang berbeda, misalnya asam yang bersifat korosif terhadap benda di sekitarnya, selain itu zat kimia memiliki fungsi yang sama.
3. Setelah melakukan pratikum pratikan dapat mngetahui cara pnggunaan beberapa alat laboratorium. Alat laboratorium memiliki fungsi dan cara yang berbeda
B. Saran
Sebaiknya  pada saat pratikum kita semua harus menjaga kondusifits keadaan ruagan agar pratikum berjalan dengan aman dan lancar.















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com. Diakses 1 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar