Laporan Teknologi Produksi Ubi – Ubian Teknologi Produksi Bengkong (Pachyrrhizus erosus L )dengan Menggunkan Lanjaran



Laporan Teknologi Produksi Ubi – Ubian
Teknologi Produksi Bengkong (Pachyrrhizus erosus L )dengan Menggunkan Lanjaran





Oleh:
Sherly Aulianda

1401321007



Dosen Pembimbing :
Ir. Ngakumalem, S, MP















PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
TANJUNG PATI
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Teknologi Produksi Ubi - Ubian. Adapun penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi pada semester II Program Studi Budidaya Tanaman Pangan Jurusan BudidayaTanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Tak ada gading yang tidak retak, tak ada manusia yang sempurna, masih banyak kekurangan pada laporan ini.Untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca umumnya dan ilmu pengetahuan khususnya.

Tanjung Pati, Juli 2015 SA



















BAB I
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Bengkuang (Pachyrrhizus eosus (L) Mrb) merupakan famili leguminosaea yang terdapat bintil pada akarnya, tanaman ini merambat dengan cara membelitkan sulurnya ke kiri. Tanaman ini daunnya bewarna hijau tua. Bunganya berbentuk kupu – kupu tersusun dalam tandan dan bewarna biru keunguan. Buahnya berbentuk palong yang berisi biji. Selain menghasilkan biji, tanaman bengkuang juga menghasilkan umbi yang berada di dalam tanah. Umbi terdiri dari dua bentuk yaitu bulat pipih. Umbi inilah yang digunakan untujk dimakan segar, maupun dirujak atau asinan.
Dengan banyaknya kegunaan dari buah bengkuang tersebut sehingga buah bengkuang banyak diminta oleh masyarakat. Buah bengkuang yang dihasilkan oleh petani pada umumnya berukuran relatif kecil yaitu yang paling besar rata-rata diameternya berukuran 15 cm atau dengan berat sekitar 0,5 kg tiap buah. Padahal para konsumen cenderung suka pada buah bengkuang yang berukuran besar, karena buah yang berukuran besar mempermudah pengulitannya dan dapat dijadikan hiasan buah yang menarik serta bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi petani dan para konsumen.
Membudidayaan buah bengkuang sebenarnya tidak sulit, dimana kita hanya perawatan yang tidak begitu berat. Tanaman bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus. Sebenarnya dengan meningkatkan sedikit cara pembudidayaan, akan dapat diproduksi buah bengkuang yang berukuran besar sekitar 5 kg tiap buah. Dan dengan buah yang sebesar ini akan dapat memenuhi keinginan konsumen ( Pertanian, 2012 )
Tanaman bengkoang dapat tumbuh disegala jenis tanah, namun yang paling cocok adalah tanah yang cukup gembur dengan sistem drainase yang baik di tanah vulkanik bewarna hitam keabuan maupun tanah liat bewarna kemerah – merahan. Dapat ditanam mulai dari darata rendah sampai daratn tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 m dpl ( Ngakumalem. dkk, 2015 )
Teknologi yang digunakan untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan dan hasil produksi bengkuang menggunakan lanjaran atau tiang panjat. Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang babu atau tongkat bilahan bambu berfungsi sebagai penyangga batang, tempat bersandar pohon atau merambatnya untuk tanaman peredu dan sejenisnya,  dapat di pasang setelah selesai membuat pembubunan dan selesai mensterilkan kebun bisa juga berfungsi sebagai penanda, misalnya: batas petak, baris tanaman. Ajir juga dipasang sesudah bibit ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm.
Diharapkan dengan menggunakan perlakuan yang diberikan kepada bengkoang kita dapat mengetahui mana yang lebih baik atau yang menghasilkan hasil produksi yang lebih bagus.

    1. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :
  1. Mengetahui pengaruh penggunaan lanjaran ( tiang panjat ) terhadap pertumbuhan dan produksi bengkoang
  2. Melakukan buddaya bengkoang dengan teknologi penggunaan tiang panjat
  3. Memenuhi tugas perkuliahan yang diberikan oleh Dose Pembimbing
  4. Membandingkan perkembangan pertumbuhan tanaman bengkuang dari pertumbuhan vegetatif tanaman sampai pertumbuhan generatifnya .












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Tanaman Bengkoang
Bengkoang ( Pacchyrrizus erosus ) termaksud famili Leguminosae yang berbintil akar, tanaman merambat dengan cara membelitkan sulurnya ke kiri. Klasifikasi Taaman Bengkoang :
  • Kingdom : Plantae (tumbuhan)
  • Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
  • Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
  • Ordo : Fabales
  • Familia : Fabaceae (polong-polongan)
  • Genus : Pachyrrhizus
  • Species : Pachyrrhizus erosus
Morfologi tanaman Bengkoang :
  1. Umbi
Memiliki umbi akar tunggal, kulit luar krem atau coklat muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan; pada bentuk liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih.

  1. Daun
Daun majemuk, beranak daun 3; helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi; anak daun lateral mengetupat tidak simetris sampai membundar telur, anak daun terminal mengginjal. Daun  termasuk daun tidak lengkap, termasuk daun majemuk beranak daun tiga, tepi daunnya berigi Bunga
  1. Bunga
Perbungaan tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi - membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan. . bunganya termasuk bunga tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau putih.
Biji. Biji pipih bersegi – membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan.

  1. Sistem perakaran
Sistem perakaran pada tanaman bengkoang yaitu sistem perakaran serabut dan bentuk akar dari bengkuang (Pachyrrizus erosus) adalah berbentuk gasing (napiformis) pangkal akar besar membulat, cabang akar berupa serabut akar yang hanya terdapat pada ujung akar yang sempit meruncing. akar digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan ini akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.
  1. Batang .
Batang dari bengkoang yaitu lunak dan berair (herbaceous) .Batang tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangannya monopodial.

Tumbuhan bengkoang (Pachyrrizus erosus) merupakan tumbuhan dikotil herbaceous yang memiliki umbi yaitu umbi akar yang merupakan modifikasi dari akar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan selain itu akar dari bengkoang (Pachyrrizus erosus) memiliki bentuk gasing (napiformis).
( Klasifikasi tanaman, 2014 )
Selain seabagai tanaman penghasil umbi, tanaman bengkuang juga dapat digunakan sebagai penutup tanah karena daun- daunnya yang labar, berjumlah banyak dan rimbun. Daun – daun tua akan jatuh ketanah dan sangat cepat membusuk menjadi humus tanah. Daun bengkoang tidak dianjurkan untuk makanan terak sebab daun dan bijinya mengandung racun yang cukup keras.
Pemeliharaan tanaman bengkoang terdiri dsari penyulaman, pemupukan, pemasangan tiang panjat, penyiangan, pemangkasan / pemotongan calon tandan bunga dan pengendalian hama dan penyakit. Pupuk dapat diberikan dalam bentuk bahan organik seperti pupuk kandang dan pupuk buatan, seperti urea, TSP, KCL. Untuk pembentukan umbi diperlukan banyak pupuk K sedangkan pupuk N dapat sisuplai dari fikasasi N, sedangkan pupuk P diperlukan dalam jumlah sedikit. Hl ini untk menghindari terjadinya pembungaan dan pembentukan biji, apabila tujuan utama adalah menhasilkan umbi. ( Ngakumalem.ddk, 2015 )

2.2 Pengertian Tiang Panjat
Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang babu atau tongkat bilahan bambu berfungsi sebagai penyangga batang, tempat bersandar pohon atau merambatnya untuk tanaman peredu dan sejenisnya,  dapat di pasang setelah selesai membuat pembubunan dan selesai mensterilkan kebun bisa juga berfungsi sebagai penanda, misalnya: batas petak, baris tanaman. Ajir juga dipasang sesudah bibit ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm.
Sarat membuat ajir :
Ajir harus kuat dan epektif saat di gunakan, tujuanya ajir bisa menompang beberapa beban buah yang di hasilkan tanaman, minimalnya ajir bisa menompang kurang lebih  2–3 kg. Tancapkan ajir dengan tanaman dengan jarak sesuai kebutuhan, tetapi ajir secara umum di tancapkan pada jarak 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Jika ajir yang di gunakan tidak mampu menahan “tidak cukup kuat” di sarankan penambahan ajir yang menyilang pada pucuk ajir lainya, di tempelkan atau di susun hingga menyambuh 1 sama lain.( Agrotani, 2010 )
Pemasangan tiang panjat diperlukan untuk tempat tanaman bengkoang memelitkan sulurnya, karena bengkuang termaksud tanama merambat, walaupun belum diketahui secra jelas pengaruhnya terhadap peningkatan produksi. Sedangkan pemangkasan atau pemotongan calaon tandan bunga untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan energi dalam pembentukan umbi. Apabila bunga – bunga tidak diangkas, maka perkembangan umbi akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkan kecil – kecil, keras, dan berserat. Pengontrolan bunga aharus dilakukan sekurang – kurangnya seminggu sekalai. Bengkuang biasanya sudah bisa di panen umur 6 bulan setelah tanam



























BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
  • Cangkul
  • Alat tanama tunggal
  • Timbangan
  • Meteran pendek
  • Tali jarak tanam
  • Korek
Bahan
  • Benih bengkuang
  • Pupuk kandang
  • Pupuk urea, KCL, dan TSP
  • Curater
  • Ajir bambu ukuran 30 cm
  • Tiang panjat ( lanjaran )
  • Tali Rafia

3.2 Metode Pelaksanaan
A. Penanaman
  • Plot percobaan ukuran 2x2 m
  • Garu kembali tanah yang ada pada plot percobaan
  • Berikan pupuk kandang dengan dosis 10 kg per plot, taburkan dengan merata ada permukaan tanah, kemudian dicampurkan dengan menggunkan cangkul.
  • Buat lubang tanam 40 x 30 cm
  • Tanamkan biji bengkuang senayak 2 biji / lobang tanam, lalu ditutup dengan tanah
  • Berikan pupuk urea ( 50 kg/ha ), TSP (50 Kg/ha ) dan KCL ( 300 Kg/ha) atau dosis per plot senayak 20 gr urea, 20 gr TSP dan 120 gr KCL ( 1/2 Dosis atau 60 gr/plot ) pada saat tanam dan sisanya diberikan pada saat taanaman berumur 2 bulan.
  • Pupuk diberikan secara larikan pada masing – masing plot.
Keterangan :
Ukuran plot : 2x2 m
I,II : Ulangan
A : Bengkoang menggunkan lanjaran
B : Bengkoang tanpa lanjaran

B. Pemeliharaan
  • Lakukan penyiangan 1 minggu setelah tanam
  • Penyiangan dilakukan 2 kali, penyiangan pertama pada umur 3 minggu setelah tanam sedangkan penyiangan kedua 6 minggu setelah tanam
  • Lakukan percobaan terhadap caln bunga yang muncul dimulai setelah tanaman berumur 3 minggu setelah tanam dan dilakukan satu minngu sekali. Lakukan pemotongan calaon tanndan bunga setiap klai muncul.
  • Lakukan pemasangan tiang panjat ( lanjaran ) pada plot sesua perlakuan
  • Pegendalian hama dan penyakit dengan pestisida dilakukan apabila ada serangan.

Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan bengkuang meliputi:
  1. Penyulaman :
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman yang baru. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.


  1. Penyiangan dan Pembumbunan :
- Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat bengkuang berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan.
- Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga bengkuang dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
  1. Pemangkasan
Potensi hasil ubi bengkuang dapat ditingkatkan dengan pemangkasan sink-reproduktif yang bertujuan untuk mengalihkan distribusi asimilat ke ubi sehingga ukuran ubi akan menjadi lebih besar. Namun sejauh ini publikasi ilmiah mengenai bengkuang, baik itu berupa analisis plasma nutfah, persilangan, teknik budidaya maupun analisis kandungan bahan dalam bengkuang masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai respon bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik yang diberi perlakuan pemangkasan sink-reproduktif terhadap daya hasil pendahuluan serta seleksi kandungan yaitu asam α-hidroksi dan pati.
C. Panen dan Pasca Panen
1. Panen dapat dilakukan setelah benkuang berumur 6 bulan setelah tanam.
2. Babat / potong batang, letakan batang di jajaran parit diantara guludan.
3.Bongkar gulu dan dengan hati – hati ( dengan menggunakan cangkul.
Pembongkaran dimulai dari pinggir guludan ). Setelah umbi nampak mulai goyah, langsung dipetik dengan tangan.

4. Pengumpulan umbi langsung dilakukan setelah dipetik kemudian
dimasukan kedalam keranjang, lakukan secara hati – hati agar umbi tidak ada yang rusak. Untuk tujuan pemasaran langsung, umbi terlebih dahulu dicuci sampai bersih lalu digrading kemudian diikat.

D. Pengamatan
Parameter yang diamati adalah :
  • Tinggi tanaman
  • Jumlah cabang primer
  • Diameter umbi terberat
  • Berat umbi / tanaman
  • Produksi umbi

Bengkuang yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :
  1. Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus dan menarik
  2. Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut terbawa dengan menggunakan pisau.
  3. Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.
  4. Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah bengkuiang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang sedang 3 – 4 buah/ikat.
  5. Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar. ( Wordpress, 2015 )
Catatan Tambahan :
  1. Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman yang baru.
  2. Dalam melakukan penanaman , yang dimasukan dalam lubang hanya sebanyak 1 biji/lubang, karena apabila 2 dimasukan akan adanya dempet pada umbi
  3. Jarak tanam pada tanaman bengkoang yaitu 30 x 20 cm




























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

    1. Tabel Tinggi Tanaman

Perlakuan
Sampel
I
II
III
IV
V
Ajir
a
23
35
56
160
189
b
35
45
69
180
214
c
29
39
56
185
213
d
25
32
62
185
211
e
29
50
79
150
173
Tanpa Ajir
a
48
57
75
130
149
b
43
60
89
140
153
c
40
65
86
90
102
d
30
40
68
100
114
e
38
50
81
150
169
Sumber : Data Pengamatan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Program Studi Budidaya Tanaman Pangan



Gbr. Grafik Pengamatan Vegetatif Tinggi Tanaman




    1. Tabel Jumlah Daun Tripoliet

Perlakuan
Sampel
I
II
III
IV
V
Ajir
a
6
8
13
15
19
b
7
9
14
19
25
c
6
7
13
20
23
d
6
8
14
21
27
e
7
7
16
13
16
Tanpa Ajir
a
8
6
12
13
16
b
7
9
13
15
18
c
9
11
15
18
11
d
6
8
12
11
16
e
7
10
14
15
18
Sumber : Data Pengamatan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Program Studi Budidaya Tanaman Pangan




Gbr. Grafik Pengamatan Vegetatif Jumlah Daun Tripoliet


    1. Tabel Pengamatan Generatif

No
Perlakuan
Berat Bengkoang/Plot
Prod/ha
1.
Ajir
8,3 kg
20.750
2.
Tanpa Ajir
8,7 kg
21.750

Sumber : Data Pengamatan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Program Studi Budidaya Tanaman Pangan

Gbr. Grafik Pengamatan Generatif

4.2 Pembahasan
Bengkoang memiliki Umbi akar tunggal, kulit luar krem atau coklat muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan, pada bentuk liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Daun majemuk, beranak daun 3 dan helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi, anak daun lateral mengetupat tidak simetris sampai membundar telur, anak daun terminal mengginjal. Perbungaan tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi – membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan.
Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
Budidaya bengkuang untuk menghasilkan buah yang berukuran besar, harus menyiapkan benih yang benar-benar baik. Tanaman induk yang pertumbuhannya baik digunakan sebagai tanaman induk. DipiIih dari polong yang benar-benar tua di pohonnya, sehingga benih yang ada merupakan benih yang masak fisiologis atau masak panen, dan fisiknya benar-benar bagus dan bebas dari hama dan penyakit. Kemudian dilakukan seleksi benih yang besar dan berat serta berbentuk balk dan bebas dari hama dan penyakit. Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur
Pemangkasan tiang panjat diperlukan untuk empat tanamn bengkuang untuk melilitkan sulurnya yang mana tanaman bengkuang merupakan tanaman merambat. Sedangkan pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan energy dalam perkembanagan dan pembentukan umbi akan terhambat. Apabila bunga-bunga tersebut tidak dipangkas ,maka perkembangan umbinya pun akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkannya pun akan kecil-kecil,kesar dan berserat. Dalam pengontrolan bunga harus dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali. Bengkuang biasanya sudah bisa dipanen pada umur 6 bulan setelah tanam.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, bahwa dengan penggunaan ajir mempengaruhi tinggi tanaman dan jumlah daun tripoliet pada bengkoang. Sementara, tanpa menggunakan ajir jumlah umbi ( 8,7 kg ) yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan ajir ( 8,3 kg ).
Pemberian ajir pada budidaya bengkuang agar pertumbuhannya teratur dan dapat mengoptimalkan dalam fotosintesis. Pada penanaman yang menggunakna ajir daun bengkuang akan optimal menyerap hasil fotosintesis untuk melakukan fotosintesis karena daun – daun tersebut tidak tertutupi di bandingkan dengan penanaman tanpa diberikan ajir, sehingga dengan optimalnya fotosintesis karbohidrat yang di hasilkan akan optimal dan umbi akan tumbuh optimal ditambah lagi dengan mudahnya hasil fotosintesis turun kebawah ke bagian umbi.
Untuk menentukan jumlah produksi/hektar pada bengkoang, maka digunakan rumus :
Prod/ha = 10.000/2x2 x prod/plot
Untuk yang menggunakan ajir :
Prod/ha = 10.000/2x2 x prod/plot
= 10.000/4 x 8,3 kg
= 2500 x 8,3 kg
= 20.750


Untuk yang tidak meggunakan ajir :
Prod/ha = 10.000/2x2 x prod/plot
= 10.000/4 x 8,7 kg
= 2500 x 8,7 kg
= 21.750
Oleh karena itu, praktek percobaan ini kurang efektif diterapkan, karena akan banyak mengeluarkan biaya dalam pembelian ajir dan tali plastik yang digunakan untuk mengikat batang bengkuang ke ajir atau tiang pemanjat, sementara produksi yang dihasilkan hampir sama juga seperti hasil produksi bengkuang yang tidak diberikan ajir atau sistem dihamparan dilahan.






















BAB V
KESIMPULAN
Tanaman bengkuang adalah tanaman yang termasuk dalam suku polong polongan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada itensitas curah hujan antara 250-550 mm dan tidak lebih dari 1500 mm per bulan, ketinggian tempat 0 -1.750 m dpl. Untuk fase pertumbuhan tanaman bengkuang meliputi pembentukan akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan tanpa tiang panjat hasil produksi bengkuang lebih meningkat di bandingkan dengan menggunkan tiang panjat. .Dan perlu juga di lakukan pemangkasan tandan bunga agar tanaman bengkuang bisa berproduksi tinggi atau menghasilkan produksi yang seperti kita harapkan.
Pembuangan bunga,dimana bunga pada tanaman bengkuang ini sangat perlu dilakukan, karna jika bunganya tidak dihilangkan 'akan dapat mempengaruhi pembentukan umbi bengkuang. Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan cara menebarkan pupuk di sekitar tanaman.















DAFTAR PUSTAKA

Agrotani, 2010. Pegertian Ajir . Http://www.agrotani.com/269/pengertian-ajir/.
Diakses 2 juli 2015

Anidarfi, MP, ddk, 2015. Buku Kerja Praktek Mahasiswa Teknologi Produksi
Tanaman Ubi – Ubian. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh .
Tanjung Pati.80 hal

Klasifikasi tanaman, 2014. Klasifikais Tanaman Bengkoang.

Pertanian, 2012. Budidaya Bengkuang dengan Menggunakan Ajir.
dengan-menggunakan.html. Diakses 2 juli 2015

Wordpress, 2015. Budidaya Bengkuang yang Baik dan Benar.
bengkuang-yang-baik-dan-benar/. Diakses 2 juli 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar