Laporan Teknologi Produksi
Ubi – Ubian
Teknologi Produksi Bengkong
(Pachyrrhizus
erosus L )dengan
Menggunkan Lanjaran
Oleh:
Sherly Aulianda
1401321007
Dosen Pembimbing :
Ir. Ngakumalem, S, MP
PROGRAM STUDI BUDIDAYA
TANAMAN PANGAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN
PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
PAYAKUMBUH
TANJUNG PATI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Teknologi Produksi Ubi - Ubian. Adapun
penulisan laporan ini merupakan salah satu
tugas yang harus dipenuhi pada semester II
Program Studi Budidaya Tanaman Pangan
Jurusan BudidayaTanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
Tak ada gading yang tidak retak, tak ada manusia yang sempurna, masih
banyak kekurangan pada laporan ini.Untuk itu penulis dengan senang
hati menerima kritikan dan saran dari para pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan ini.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
para pembaca umumnya dan ilmu pengetahuan khususnya.
Tanjung Pati, Juli 2015 SA
BAB I
PENDAHULUAN
-
Latar Belakang
Bengkuang (Pachyrrhizus eosus (L) Mrb) merupakan famili
leguminosaea yang terdapat bintil pada akarnya, tanaman ini merambat
dengan cara membelitkan sulurnya ke kiri. Tanaman ini daunnya bewarna
hijau tua. Bunganya berbentuk kupu – kupu tersusun dalam tandan dan
bewarna biru keunguan. Buahnya berbentuk palong yang berisi biji.
Selain menghasilkan biji, tanaman bengkuang juga menghasilkan umbi
yang berada di dalam tanah. Umbi terdiri dari dua bentuk yaitu bulat
pipih. Umbi inilah yang digunakan untujk dimakan segar, maupun
dirujak atau asinan.
Dengan banyaknya kegunaan dari buah bengkuang tersebut sehingga buah
bengkuang banyak diminta oleh masyarakat. Buah bengkuang yang
dihasilkan oleh petani pada umumnya berukuran relatif kecil yaitu
yang paling besar rata-rata diameternya berukuran 15 cm atau dengan
berat sekitar 0,5 kg tiap buah. Padahal para konsumen cenderung suka
pada buah bengkuang yang berukuran besar, karena buah yang berukuran
besar mempermudah pengulitannya dan dapat dijadikan hiasan buah yang
menarik serta bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi petani dan
para konsumen.
Membudidayaan buah bengkuang sebenarnya tidak sulit, dimana kita
hanya perawatan yang tidak begitu berat. Tanaman bengkuang dapat
tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah
tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Sebenarnya dengan meningkatkan sedikit cara pembudidayaan, akan dapat
diproduksi buah bengkuang yang berukuran besar sekitar 5 kg tiap
buah. Dan dengan buah yang sebesar ini akan dapat memenuhi keinginan
konsumen ( Pertanian, 2012 )
Tanaman bengkoang dapat tumbuh disegala jenis tanah, namun yang
paling cocok adalah tanah yang cukup gembur dengan sistem drainase
yang baik di tanah vulkanik bewarna hitam keabuan maupun tanah liat
bewarna kemerah – merahan. Dapat ditanam mulai dari darata rendah
sampai daratn tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 m dpl (
Ngakumalem. dkk, 2015 )
Teknologi yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan pertumbuhan dan hasil produksi bengkuang menggunakan
lanjaran atau tiang panjat. Ajir adalah alat penegak yang
terbuat dari batang babu atau tongkat bilahan bambu berfungsi sebagai
penyangga batang, tempat bersandar pohon atau merambatnya untuk
tanaman peredu dan sejenisnya, dapat di pasang setelah selesai
membuat pembubunan dan selesai mensterilkan kebun bisa juga berfungsi
sebagai penanda, misalnya: batas petak, baris tanaman. Ajir juga
dipasang sesudah bibit ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan
sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm.
Diharapkan dengan menggunakan perlakuan yang diberikan kepada
bengkoang kita dapat mengetahui mana yang lebih baik atau yang
menghasilkan hasil produksi yang lebih bagus.
-
Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :
-
Mengetahui pengaruh penggunaan lanjaran ( tiang panjat ) terhadap pertumbuhan dan produksi bengkoang
-
Melakukan buddaya bengkoang dengan teknologi penggunaan tiang panjat
-
Memenuhi tugas perkuliahan yang diberikan oleh Dose Pembimbing
-
Membandingkan perkembangan pertumbuhan tanaman bengkuang dari pertumbuhan vegetatif tanaman sampai pertumbuhan generatifnya .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Klasifikasi Tanaman Bengkoang
Bengkoang ( Pacchyrrizus erosus ) termaksud famili
Leguminosae yang berbintil akar, tanaman merambat dengan cara
membelitkan sulurnya ke kiri. Klasifikasi Taaman Bengkoang :
-
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
-
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
-
Kelas : Magnoliopsida (dikotil)
-
Ordo : Fabales
-
Familia : Fabaceae (polong-polongan)
-
Genus : Pachyrrhizus
-
Species : Pachyrrhizus erosus
Morfologi tanaman Bengkoang :
-
Umbi
Memiliki umbi akar tunggal, kulit luar krem atau coklat muda atau
coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan; pada bentuk
liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Tumbuhan ini membentuk
umbi akar (cormus) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat
dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan
bagian dalamnya berwarna putih.
-
Daun
Daun majemuk, beranak daun 3; helaian daun bercuping menjari atau
utuh dengan tepi bergigi; anak daun lateral mengetupat tidak simetris
sampai membundar telur, anak daun terminal mengginjal. Daun termasuk
daun tidak lengkap, termasuk daun majemuk beranak daun tiga, tepi
daunnya berigi Bunga
-
Bunga
Perbungaan tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat,
mahkota bunga ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi -
membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan. .
bunganya termasuk bunga tandan semu, berbunga banyak. Bunga
berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau putih.
Biji. Biji pipih bersegi – membundar , berwana hijau- coklat atau
coklat tua kemerahan.
-
Sistem perakaran
Sistem perakaran pada tanaman bengkoang yaitu sistem perakaran
serabut dan bentuk akar dari bengkuang (Pachyrrizus erosus) adalah
berbentuk gasing (napiformis) pangkal akar besar membulat, cabang
akar berupa serabut akar yang hanya terdapat pada ujung akar yang
sempit meruncing. akar digunakan sebagai tempat menyimpan makanan
cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan ini akan membesar seiring
banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.
-
Batang .
Batang dari bengkoang yaitu lunak dan berair (herbaceous) .Batang
tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangannya monopodial.
Tumbuhan bengkoang (Pachyrrizus erosus) merupakan tumbuhan
dikotil herbaceous yang memiliki umbi yaitu umbi akar yang merupakan
modifikasi dari akar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan selain itu akar dari bengkoang (Pachyrrizus
erosus) memiliki bentuk gasing (napiformis).
( Klasifikasi tanaman, 2014 )
Selain seabagai tanaman penghasil umbi, tanaman bengkuang juga dapat
digunakan sebagai penutup tanah karena daun- daunnya yang labar,
berjumlah banyak dan rimbun. Daun – daun tua akan jatuh ketanah dan
sangat cepat membusuk menjadi humus tanah. Daun bengkoang tidak
dianjurkan untuk makanan terak sebab daun dan bijinya mengandung
racun yang cukup keras.
Pemeliharaan tanaman bengkoang terdiri dsari penyulaman, pemupukan,
pemasangan tiang panjat, penyiangan, pemangkasan / pemotongan calon
tandan bunga dan pengendalian hama dan penyakit. Pupuk dapat
diberikan dalam bentuk bahan organik seperti pupuk kandang dan pupuk
buatan, seperti urea, TSP, KCL. Untuk pembentukan umbi diperlukan
banyak pupuk K sedangkan pupuk N dapat sisuplai dari fikasasi N,
sedangkan pupuk P diperlukan dalam jumlah sedikit. Hl ini untk
menghindari terjadinya pembungaan dan pembentukan biji, apabila
tujuan utama adalah menhasilkan umbi. ( Ngakumalem.ddk, 2015 )
2.2 Pengertian Tiang Panjat
Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang babu atau tongkat
bilahan bambu berfungsi sebagai penyangga batang, tempat bersandar
pohon atau merambatnya untuk tanaman peredu dan sejenisnya,
dapat di pasang setelah selesai membuat pembubunan dan selesai
mensterilkan kebun bisa juga berfungsi sebagai penanda, misalnya:
batas petak, baris tanaman. Ajir juga dipasang sesudah bibit ditanam,
dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya
adalah 50 cm.
Sarat membuat ajir :
Ajir harus kuat dan epektif saat di gunakan, tujuanya ajir bisa
menompang beberapa beban buah yang di hasilkan tanaman, minimalnya
ajir bisa menompang kurang lebih 2–3 kg. Tancapkan ajir
dengan tanaman dengan jarak sesuai kebutuhan, tetapi ajir secara umum
di tancapkan pada jarak 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun
kiri. Jika ajir yang di gunakan tidak mampu menahan “tidak cukup
kuat” di sarankan penambahan ajir yang menyilang pada pucuk ajir
lainya, di tempelkan atau di susun hingga menyambuh 1 sama lain.(
Agrotani, 2010 )
Pemasangan tiang panjat diperlukan untuk tempat tanaman bengkoang
memelitkan sulurnya, karena bengkuang termaksud tanama merambat,
walaupun belum diketahui secra jelas pengaruhnya terhadap peningkatan
produksi. Sedangkan pemangkasan atau pemotongan calaon tandan bunga
untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan energi dalam
pembentukan umbi. Apabila bunga – bunga tidak diangkas, maka
perkembangan umbi akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkan kecil
– kecil, keras, dan berserat. Pengontrolan bunga aharus dilakukan
sekurang – kurangnya seminggu sekalai. Bengkuang biasanya sudah
bisa di panen umur 6 bulan setelah tanam
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
-
Cangkul
-
Alat tanama tunggal
-
Timbangan
-
Meteran pendek
-
Tali jarak tanam
-
Korek
Bahan
-
Benih bengkuang
-
Pupuk kandang
-
Pupuk urea, KCL, dan TSP
-
Curater
-
Ajir bambu ukuran 30 cm
-
Tiang panjat ( lanjaran )
-
Tali Rafia
3.2 Metode Pelaksanaan
A. Penanaman
-
Plot percobaan ukuran 2x2 m
-
Garu kembali tanah yang ada pada plot percobaan
-
Berikan pupuk kandang dengan dosis 10 kg per plot, taburkan dengan merata ada permukaan tanah, kemudian dicampurkan dengan menggunkan cangkul.
-
Buat lubang tanam 40 x 30 cm
-
Tanamkan biji bengkuang senayak 2 biji / lobang tanam, lalu ditutup dengan tanah
-
Berikan pupuk urea ( 50 kg/ha ), TSP (50 Kg/ha ) dan KCL ( 300 Kg/ha) atau dosis per plot senayak 20 gr urea, 20 gr TSP dan 120 gr KCL ( 1/2 Dosis atau 60 gr/plot ) pada saat tanam dan sisanya diberikan pada saat taanaman berumur 2 bulan.
-
Pupuk diberikan secara larikan pada masing – masing plot.
Keterangan :
Ukuran plot : 2x2 m
I,II : Ulangan
A : Bengkoang menggunkan lanjaran
B : Bengkoang tanpa lanjaran
B. Pemeliharaan
-
Lakukan penyiangan 1 minggu setelah tanam
-
Penyiangan dilakukan 2 kali, penyiangan pertama pada umur 3 minggu setelah tanam sedangkan penyiangan kedua 6 minggu setelah tanam
-
Lakukan percobaan terhadap caln bunga yang muncul dimulai setelah tanaman berumur 3 minggu setelah tanam dan dilakukan satu minngu sekali. Lakukan pemotongan calaon tanndan bunga setiap klai muncul.
-
Lakukan pemasangan tiang panjat ( lanjaran ) pada plot sesua perlakuan
-
Pegendalian hama dan penyakit dengan pestisida dilakukan apabila ada serangan.
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang
sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan
bengkuang meliputi:
-
Penyulaman :
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit
dengan tanaman yang baru. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5
minggu setelah tanam.
-
Penyiangan dan Pembumbunan :
- Penyiangan dilakukan
apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu).
Penyiangan kedua dilakukan pada saat bengkuang berumur 2-3 bulan
sekaligus dengan melakukan pembumbunan.
- Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga
bengkuang dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya
tidak rebah.
-
Pemangkasan
Potensi hasil ubi bengkuang
dapat ditingkatkan dengan pemangkasan sink-reproduktif yang bertujuan
untuk mengalihkan distribusi asimilat ke ubi sehingga ukuran ubi akan
menjadi lebih besar. Namun sejauh ini publikasi ilmiah mengenai
bengkuang, baik itu berupa analisis plasma nutfah, persilangan,
teknik budidaya maupun analisis kandungan bahan dalam bengkuang masih
sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai
respon bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik
yang diberi perlakuan pemangkasan sink-reproduktif terhadap daya
hasil pendahuluan serta seleksi kandungan yaitu asam α-hidroksi dan
pati.
C. Panen dan Pasca Panen
1.
Panen dapat dilakukan setelah benkuang berumur 6 bulan setelah
tanam.
2.
Babat / potong batang, letakan batang di jajaran parit
diantara guludan.
3.Bongkar
gulu dan dengan hati – hati ( dengan
menggunakan cangkul.
Pembongkaran dimulai dari pinggir guludan ). Setelah umbi nampak
mulai goyah, langsung dipetik dengan tangan.
4.
Pengumpulan umbi langsung
dilakukan setelah dipetik kemudian
dimasukan kedalam keranjang, lakukan secara hati – hati agar umbi
tidak ada yang rusak. Untuk tujuan pemasaran langsung, umbi terlebih
dahulu dicuci sampai bersih lalu digrading kemudian diikat.
D. Pengamatan
Parameter yang diamati adalah :
-
Tinggi tanaman
-
Jumlah cabang primer
-
Diameter umbi terberat
-
Berat umbi / tanaman
-
Produksi umbi
Bengkuang
yang telah dipanen dilakukan perlakuan sebagai berikut :
-
Bersihkan dengan cara dicuci agar buah bengkuang bersih, nampak baik, sehat, mulus dan menarik
-
Dilakukan pengeringan dengan cara dihamparkan pada ruangan terbuka yang telah diberikan alas/tikar, dan selanjutnya dibersihkan dari akar dan batang yang masih ikut terbawa dengan menggunakan pisau.
-
Pengelompokkan buah atas dasar buah yang besar, sedang dan kecil untuk memudahkan dan mempercepat waktu pengikatan buah.
-
Buah bengkuang dipasarkan dalam satuan ikat. Seikat bengkuang terdiri 2 – 5 buah bengkuiang, tergantung besar kecilnya buah bengkuang. Kalau buah bengkuang yang sedang 3 – 4 buah/ikat.
-
Sebelum dipasarkan biarkan bengkuang pada tempat terbuka, dan jangan disimpan dalam karung yang tertutup, supaya buah bengkuang tetap dalam keadaan segar. ( Wordpress, 2015 )
Catatan Tambahan :
-
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman yang baru.
-
Dalam melakukan penanaman , yang dimasukan dalam lubang hanya sebanyak 1 biji/lubang, karena apabila 2 dimasukan akan adanya dempet pada umbi
-
Jarak tanam pada tanaman bengkoang yaitu 30 x 20 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
-
Tabel Tinggi Tanaman
|
Perlakuan
|
Sampel
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
Ajir
|
a
|
23
|
35
|
56
|
160
|
189
|
|
b
|
35
|
45
|
69
|
180
|
214
|
|
|
c
|
29
|
39
|
56
|
185
|
213
|
|
|
d
|
25
|
32
|
62
|
185
|
211
|
|
|
e
|
29
|
50
|
79
|
150
|
173
|
|
|
Tanpa Ajir
|
a
|
48
|
57
|
75
|
130
|
149
|
|
b
|
43
|
60
|
89
|
140
|
153
|
|
|
c
|
40
|
65
|
86
|
90
|
102
|
|
|
d
|
30
|
40
|
68
|
100
|
114
|
|
|
e
|
38
|
50
|
81
|
150
|
169
|
Sumber : Data Pengamatan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh, Program Studi Budidaya Tanaman Pangan
Gbr. Grafik Pengamatan Vegetatif Tinggi Tanaman
-
Tabel Jumlah Daun Tripoliet
|
Perlakuan
|
Sampel
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
Ajir
|
a
|
6
|
8
|
13
|
15
|
19
|
|
b
|
7
|
9
|
14
|
19
|
25
|
|
|
c
|
6
|
7
|
13
|
20
|
23
|
|
|
d
|
6
|
8
|
14
|
21
|
27
|
|
|
e
|
7
|
7
|
16
|
13
|
16
|
|
|
Tanpa Ajir
|
a
|
8
|
6
|
12
|
13
|
16
|
|
b
|
7
|
9
|
13
|
15
|
18
|
|
|
c
|
9
|
11
|
15
|
18
|
11
|
|
|
d
|
6
|
8
|
12
|
11
|
16
|
|
|
e
|
7
|
10
|
14
|
15
|
18
|
Sumber : Data Pengamatan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh, Program Studi Budidaya Tanaman Pangan
Gbr. Grafik Pengamatan Vegetatif Jumlah Daun Tripoliet
-
Tabel Pengamatan Generatif
|
No
|
Perlakuan
|
Berat
Bengkoang/Plot
|
Prod/ha
|
|
1.
|
Ajir
|
8,3 kg
|
20.750
|
|
2.
|
Tanpa Ajir
|
8,7 kg
|
21.750
|
Sumber : Data Pengamatan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh, Program Studi Budidaya Tanaman Pangan
Gbr. Grafik Pengamatan Generatif
4.2
Pembahasan
Bengkoang memiliki Umbi akar tunggal, kulit luar krem atau coklat
muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan,
pada bentuk liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Daun
majemuk, beranak daun 3 dan helaian daun bercuping menjari atau utuh
dengan tepi bergigi, anak daun lateral mengetupat tidak simetris
sampai membundar telur, anak daun terminal mengginjal. Perbungaan
tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga
ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi – membundar ,
berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan.
Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan
bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis.
Umbinya mengandung gula
dan pati
serta fosfor
dan kalsium.
Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air
86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida
yang disebut inulin
(bukan insulin), yang tidak bisa dicerna
tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes
atau orang yang berdiet rendah kalori.
Budidaya bengkuang untuk menghasilkan buah yang
berukuran besar, harus menyiapkan benih yang benar-benar baik.
Tanaman induk yang pertumbuhannya baik digunakan sebagai tanaman
induk. DipiIih dari polong yang benar-benar tua di pohonnya,
sehingga benih yang ada merupakan benih yang masak fisiologis atau
masak panen, dan fisiknya benar-benar bagus dan bebas dari hama dan
penyakit. Kemudian dilakukan seleksi benih yang besar dan berat
serta berbentuk balk dan bebas dari hama dan penyakit. Lahan yang
akan digunakan sebaiknya yang gembur
Pemangkasan tiang panjat diperlukan untuk empat tanamn bengkuang
untuk melilitkan sulurnya yang mana tanaman bengkuang merupakan
tanaman merambat. Sedangkan pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga
untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan energy dalam
perkembanagan dan pembentukan umbi akan terhambat. Apabila
bunga-bunga tersebut tidak dipangkas ,maka perkembangan umbinya pun
akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkannya pun akan
kecil-kecil,kesar dan berserat. Dalam pengontrolan bunga harus
dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali. Bengkuang biasanya
sudah bisa dipanen pada umur 6 bulan setelah
tanam.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, bahwa dengan penggunaan ajir
mempengaruhi tinggi tanaman dan jumlah daun tripoliet pada bengkoang.
Sementara, tanpa menggunakan ajir jumlah umbi ( 8,7 kg ) yang
dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan ajir ( 8,3 kg
).
Pemberian ajir pada
budidaya bengkuang agar pertumbuhannya teratur dan dapat
mengoptimalkan dalam fotosintesis. Pada penanaman yang menggunakna
ajir daun bengkuang akan optimal menyerap hasil fotosintesis untuk
melakukan fotosintesis karena daun – daun tersebut tidak tertutupi
di bandingkan dengan penanaman tanpa diberikan ajir, sehingga dengan
optimalnya fotosintesis karbohidrat yang di hasilkan akan optimal dan
umbi akan tumbuh optimal ditambah lagi dengan mudahnya hasil
fotosintesis turun kebawah ke bagian umbi.
Untuk menentukan jumlah produksi/hektar pada bengkoang, maka
digunakan rumus :
Prod/ha = 10.000/2x2 x prod/plot
Untuk yang menggunakan ajir :
Prod/ha = 10.000/2x2 x prod/plot
= 10.000/4 x 8,3 kg
= 2500 x 8,3 kg
= 20.750
Untuk yang tidak meggunakan ajir :
Prod/ha = 10.000/2x2 x prod/plot
= 10.000/4 x 8,7 kg
= 2500 x 8,7 kg
= 21.750
Oleh karena itu, praktek percobaan ini
kurang efektif diterapkan, karena akan banyak mengeluarkan biaya
dalam pembelian ajir dan tali plastik yang digunakan untuk mengikat
batang bengkuang ke ajir atau tiang pemanjat, sementara
produksi yang dihasilkan hampir sama
juga seperti hasil produksi bengkuang yang tidak diberikan ajir atau
sistem dihamparan dilahan.
BAB V
KESIMPULAN
Tanaman bengkuang adalah tanaman yang termasuk dalam suku polong
polongan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada itensitas curah
hujan antara 250-550 mm dan tidak lebih dari 1500 mm per bulan,
ketinggian tempat 0 -1.750 m dpl. Untuk fase pertumbuhan tanaman
bengkuang meliputi pembentukan akar, batang, daun, bunga, buah, dan
biji.
Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
mengunakan tanpa tiang panjat hasil produksi bengkuang lebih
meningkat di bandingkan dengan menggunkan tiang panjat. .Dan perlu
juga di lakukan pemangkasan tandan bunga agar tanaman bengkuang bisa
berproduksi tinggi atau menghasilkan produksi yang seperti kita
harapkan.
Pembuangan bunga,dimana bunga pada tanaman bengkuang ini sangat
perlu dilakukan, karna jika bunganya tidak dihilangkan 'akan dapat
mempengaruhi pembentukan umbi bengkuang. Bila perlu lakukanlah
pemupukan dengan cara menebarkan pupuk di sekitar tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Agrotani,
2010. Pegertian Ajir . Http://www.agrotani.com/269/pengertian-ajir/.
Diakses 2 juli 2015
Anidarfi,
MP, ddk, 2015. Buku Kerja Praktek Mahasiswa Teknologi Produksi
Tanaman Ubi – Ubian. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh .
Tanjung Pati.80 hal
Klasifikasi
tanaman, 2014. Klasifikais Tanaman Bengkoang.
Http://klasifikasitanaman.blogspot.com/2014/07/klasifikasi-tanaman
bengkoang.html. Diakses 2 juli 2015
Pertanian,
2012. Budidaya Bengkuang dengan Menggunakan Ajir.
dengan-menggunakan.html.
Diakses 2 juli 2015
Wordpress,
2015. Budidaya Bengkuang yang Baik dan Benar.
bengkuang-yang-baik-dan-benar/. Diakses 2 juli 2015






Tidak ada komentar:
Posting Komentar