LAPORAN
DASAR-DASAR AGRONOMI (DDA)
PERBANYAKKAN
TANAMAN SECARA GENERATIF
MEGA
MUSTIKA
BP.
15252421029
DOSEN
PEMBIMBING
Ir.
Anidarfi, MP
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN
JURUSAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
TANJUNG
PATI
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
-
LATAR BELAKANG
Perbanyakan
tanaman dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara seksual
(generatif) dan aseksual(vegetatif). Perbanyakkan tanaman secara
generatif dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari
penyerbukan antara serbuk sari dan kepala putik. Biji-bijian ini
biasanya disemai untuk dijadikan tanaman baru, tapi Untuk mendapatkan
benih yang berkualitas maka diperlukan penanggan-penangganan yang
spesifik pada komoditi-komoditi tertentu. Penangganan benih yang
tepat ditujukan untuk mendapatkan benih yang berkualitas, daya
kecambah dan daya tumbuh tinggi, tahan terhadap kondisi lingkungan
yang kurang baik serta dapat memberikan produksi yang tinggi.metode
penanaman yang kurang benar akan menghasilkan generasi baru dengan
potensi hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Perbanyakkan tanamn
bearti pengulangan dan pengandaan jenis tanamn, sehingga tercipta
generasi baru, secara eksplisit mengandung makna agar tanaman
terhindar dari kepunahan atau mencegah terjadinya erosi genetik.
Keunggulan
tanaman hasil perbanyakkan secara generatif adalah sistim
perakarannya yang kuat dan rimbun, biaya murah, penyimpanan dalam
waktu lama memuaskan oleh karena itu sering dijadikan batang bawah
untuk okulasi atau sambungan,selain itu juga digunakan untuk program
penghijauan dilahan-lahankritis yang lebih mementingkan konservasi
lahan dibandingkan produksi buahnya. Bahkan kegiatan budidaya tanaman
sayur dan beberapa jenis buah-buahan semusim seperti semangka dan
melon tetap menggunakan bibit biji yang berasal dari perbanyakkan
secara generatif, tetapi bibit yang digunakan merupakan bibit unggul
atau bibit biji varietas hibrida yang berkualitas dan kuantitas
buahnya tidak diragukan lagi.
Kelemahan
perbanyakkan secara generatif yaitu sifat biji yang dihasilkan sering
menyimpang dari sifat pohon induk dan menghasilkan tanaman baru
dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya sama, ada juga yang
beragam dari sifat pohon induk. Keragam sifat ini terjadi karena
adanya pengaruh mutasi gen dari pohon induk jantan dan betina. Selain
itu pertumbuhannya relatif lambat, karena diawal pertumbuhannya
banyak digunakan untuk membentuk batang dantajuk tanaman. Akibatnya,
tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah.
Contohnya tanaman mangga, durian, manggis yang berasal dari
perbanyakkan secara generatif, baru akan berbuah setelah 8-10 tahun
setelah tanam.
Sementara
itu untuk mencegah serangan penyakit rendam biji dalam larutan
funggisida dan bakterisida seperti benlate atau ditthane dengan dosis
2-3 gram / liter. Ada beberapa tanaman biji yang harus segera disemai
setelah dikeluarkan dari buah. Biji seperti ini dikenal dengan biji
rekalsitran yaitubiji yang daya kecambanya akan menurun jika disimpan
terlalu lama. Contohnya biji kemiri, meranti, mahoni, mangga dan
durian. Ada juga yang tetap berdaya kecamba tinggi walaupun sudah
dikeringkan sampai kadarairnya hanya 5-10% dan disimpan dalam waktu
yang lama. Biji seperti ini disebut orthodok.
-
Perlakuan biji
Ada
kalanya biji yang disemai lambat berkecambah bahkan tidak berkecambah
sama sekali, walaupun media semainya sudah cocok. Hal ini disebabkan
dormasi yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji oleh lapisan kulit
atau senyawa tertentu. Sebenarnya dormasi merupakan cara embrio biji
mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak
mengguntungkan, tetapi berakibat pada lambatnya proses perkecambahan.
-
Penyemaian
Biji
dapat disemai secara massal atau satu per satu. Jika disemai secara
massal wadah yang digunakan adalah bendengan, jika disemai satu per
satu wadahnya cukup polibag. Dalam percobaan yang sudah dilakukan
yaitu didalam polibag, biji dimasukkan kedalam lubang sebanyak 1-3
butir perwadah. Namun, jika semua biji berkecamba hanya 1 biji baik
dipelihara sampai siap dipindahkan kemedia penyapihan. Setelah itu
siram media semai sampai basah lalu letakkan wadahnya ditempat
terlindungi. Sementara itu, untuk menjaga agar media tetap lembab
permukaannya ditutup dengan kain dan disiram rutin 2 kali sehari.
Penyapihan juga dilakukan kepada bibit yang tumbuh dalam wadah-wadah
kecil. Sebelum dipindahkan, lakukan penyeleksian bibit terlebih
dahulu. Sementara itu bibit yang tumbuh lambat, tidak sehat, atau
perakaran bengkok sebaiknya dibuang. Memindahan dilakukan dengan
mengangkat bibit secara hati-hati dari persemaian beserta media media
yang ada disekitar perakaran. Usahakan agar tidak ada akar bibit yang
terputus agar kondisinya tetap baik saat ditanam. Bibit yang tumbuh
secara individual didalam polibag tidak perlu dipindahkan sampai siap
tanam dilahan.
Penyapihan
dalam polibag paling baik dilakukan karena memudahkan proses
pemindahan bibit kelahan pembesaran. Bibit ditanam sebatas leher
akar, jika akar tunggang bibit terlalu panjang, potong terlebih
dahulu agar sesuai dengan ukuran polibag.
-
TUJUAN
-
Mahasiswa dapat melakukan teknik perbanyakan tanaman secara generatif.
-
Siswa dapat menghitung persentase daya kecambah
-
Dapat membantu mahasiswa untuk melakukan penanaman benih dari berbagai jenis tanaman.
-
Dapat mengetahui bibi-bibit yang unggul.
BAB
II
PELAKSANAAN
2.1
Pengambilan Benih di Laboratorium
2.1.1.
Alat dan Bahan
A.
Alat
-
Pengukur kadar air
-
Ember plastik
-
Baskom plastik kecil
-
Seed bed
-
Saringan besar
-
Rak pengering benih
-
Pisau
B.
Bahan
-
Tomat
-
Cabai
-
Semangka
-
Jeruk
-
Alpukat
2.2.
Pelaksanaan Praktek
-
TOMAT
Dari
penelitian yang sudah dilakukan, proses pengambilan biji tomat untuk
perbanyakkan tanamn secara generatif yaitu:
-
Seleksi buah tomat yang sehat, tidak terserang hama dan penyakit
-
Belah buah tomat secara hati-hati dan bagian ujung kepangkal buah
-
Kelupaskan daging buah sehingga bagian biji terlihat dari luar
-
Lepaskan biji dari palsenta dan masukkan dalam baskom kecil
-
Remas-remas dengan tangan supaya lendir terpisah dari biji, kemudian masukkan kedalam saringan dan cuci dengan air sampai bersih serta tidak ada lagi bagian lendir yang tersisa. Bila sudah bersih masukkan kedalam seed bed.
-
Keringkan benih pada rak-rak pengering 8.00-11.00 pagi sampai kadar air benih mencapai 12 %.
-
Kemas benih dan kemasan plastik atau aluminium foil.
-
SEMANGKA
-
Potong buah pada bagian ujung dan pangkal
-
Pisahkan buah dari daging buah secara hati-hati, kemudian dicuci dengan air bersih
-
Pisahkan biji yang kisut, yang berwarna coklat / putih, dan yang tidak normal bentuknya.
-
Keringkan benih darijam 8.00-11.00 wibpagi sampai kadar air benih mencapai 12 %.
-
Kemas benih dalam kemasan plastik atau aluminium foil
-
JERUK
-
Potong jeruk secara melintang tepat dibagian tengah buah.
-
Remas atau tekan potong buah dengan kuat supaya biji keluar / terlepas dari plasenta.
-
Cuci biji jeruk yang diperoleh dengan air sampai bersih, pisahkan biji yang kisut, yang ukuran kecil, terluka dan yang tidak noemal bentuknya.
-
Pindahkan biji kedalam seede bed yang bersih.
-
Kering anginkan biji dalam ruang terbuka (temperatur kamar) sampai kadar air benih mencapai 14 %.
-
Kemas benih dalam kemasan plastik atau aluminium foil.
D.CABAI
-
Seleksi buah cabai yang akan diolah, yang bebas dari serangan hama dan penyakit, bentuk lurus, DNA ukuran besar-besar.
-
Potong bagian pangkal dan ujung buah 1/3 bagian dan yang akan diambil bijihnya adalah 2/3 bagian tengah.
-
Belah buah dengan pisau secara hati-hati dan jagan sampai mengenai benih.
-
Pisahkan biji dengan plasenta sehingga bebas dari plasenta dan daging buah.
-
Masukkan biji kedalam baskom kecil dan cuci denganair sampai bersih.
-
Keringkan benih pada rak-rak pengering dari jam 08.00-11.00 wib pagi sampai kadar air benih mencapai 12 %.
-
Kemas benih dalam kemasan plastik atau aluminium foil.
-
ALPUKAT
-
Belah daging buah secara hati-hati arah membujur sekeliling buah, kemudian angkat daging buah dan ambil bijinya.
-
Kelupaskan kulit buah ( epidermis ) dari biji sambil dicuci dengan air.
-
Keringkan biji dalam ruangan ( temperatur kamar ).
2.3.
Persemaian (Persemaian dalam Seed bed)
1.Media
Semai
-
Tanah
-
Pupuk kandang
Perbandingan
1:1
2.Cara
Kerja
-
Aduk tanah, pupuk kandang
(perbandingan
1:1 hingga rata)
-
Masukkan 1/3 ke dalam seed bed
-
Basahi tanah tersebut dengan air
-
Tanam biji yang ingin ditanam
2.4.
Penanam di Polybag
1.Media
Tanam
-
Tanah
-
Pupuk kandang
2.Cara
Tanam
-
Aduk tanah dan pupuk kandang
-
Masukkan ke dalam polybag dan
-
Tanamlah bibit yang ingin ditanam
-
Basahi dengan air sedikit, dan letakkan di naungan
Persemaian
adalah tempat atau lahan menyemai atau bahan perbanyakan vegetatif
untuk mendapatakan bibit, dimana tanaman-tanaman muda itu dipelihara
sampai dipindahkan ketempat penanaman. Tanaman yang disemaikan : padi
sawah, buah-buahan, sayur-sayuran.Persemaian padi,yaitu persemaian
basah, persemaian kering, peremaian terapung.Persemaian
buah-buahan,yaitu penebaran benih, pemindahan kedalam pot
pemeliharaan, pemindahan ke dalam pot bibit. Persemaian sayuran,yaitu
pendederan benih, pembumbungan, penanaman ke lapangan.
2.4.
Pembubungan
Pembubungan
adalah pemindahan bibit ke polibed kecil. Media yang digunakan adalah
tanah dan pupuk kandang dimana perbandingannya yaitu 1:2. Pembubungan
dilakukan pada cabai, tomat dan semangka. Harus diamati jumlah
kecambah yang tumbuh. Dan untuk menghitung daya kecambah maka
rumusnya adalah:
2.5.
Pengamatan
Pengamatan
dilakukan dengan cara mengamati apakah tanaman tersebut telah tumbuh
atau tidak.Saat tanaman berumur 2 minggu, tanaman bisa dipindahkan ke
polybag. Dan pada minggu 3-4 tanaman pada polybag mulai tumbuh 3-4
helai daun. Kemudian amati tanaman dengan menghitung berapa jumlah
tanaman yang tumbuh dan buat perbandingannya dengan menggunakan rumus
di atas.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
-
HASIL
Dari
hasil praktek yang telah kami lakukan,kami mendapatkan hasil sebagai
berikut.
-
TOMAT
Jumlah
biji yang di tanam = 65 biji
jumlah biji yang tumbuh = 24 biji
daya kecambah = 36,9 %
jumlah biji yang tumbuh = 24 biji
daya kecambah = 36,9 %
PENJELASAN:
DAYA KECAMBAH =
DAYA
KECAMBAH =
-
SEMANGKA
jumlah biji yang di tanam = 76 biji
jumlah biji yang tumbuh = 31 biji
daya kecambah = 47,8 %
PENJELASAN:
DAYA KECAMBAH =
DAYA KECAMBAH =
DAYA KECAMBAH =
DAYA KECAMBAH =
-
JERUK
jumlah biji yang di tanam = 20 biji
Jumlah
biji yang tumbuh = 9 biji
daya kecambah = 45 %
PENJELASAN:
DAYA KECAMBAH =
DAYA KECAMBAH =
daya kecambah = 45 %
PENJELASAN:
DAYA KECAMBAH =
DAYA KECAMBAH =
-
CABAI
jumlah biji yag di tanam = 75 biji
jumlah biji yang tumbuh = 20 biji
daya kecambah = 26,7 %
PENJELASAN:
DAYA KECAMABAH =
DAYA KECAMBAH =
-
PEMBAHASAN
Perbanyakan
tanaman secara generatif diperoleh dari penggabungan sel kelamin
jantan dengan sel kelamin betina yang terjadi melalui proses
penyerbukan dan pembuahan. Perbanyakan tanaman secara generatif
adalah penanaman dengan biji ada yang langsung ke lapangan dan ada
yang tidak langsung ke lapangan.kelebihan dengan cara ini yaitu
tanaman dapat tumbuh dengan kokoh, memiliki akar tunggang, tanaman
tidak mudah roboh bila diterpa angin.Sedangkan kelemahannya yaitu
tanaman lama panen.
Perbanyakan
generatif yang dilakukan pada semangka dan jerul sangat memuaskan
.sedangkan biji tomat dan cabai kurang memuaskan,karena biji yang
ditanam tidak sampai tumbuh 50 % dari yang di tanam,sedangkan biji
alvukat tidak tumbuh dan tidak memiliki daya kecambah 0% dikarenakan
kurang baiknya dalam pemilihan biji, serta kurangnya sinar matahari
yang diserap oleh biji. Begitupun yang terjadi pada biji cabai dan
biji tomat yang tumbuh juga tergolong sedikit. Tetapi pada biji
semangka dan jeruk menghasilkan jumlah tumbuh yang banyak.
Persemaian
adalah tempat atau lahan menyemai atau bahan perbanyakan vegetatif
untuk mendapatakan bibit, dimana tanaman-tanaman muda itu dipelihara
sampai dipindahkan ketempat penanaman. Tanaman yang disemaikan : padi
sawah, buah-buahan, sayur-sayuran.Persemaian padi,yaitu persemaian
basah, persemaian kering, peremaian terapung.Persemaian
buah-buahan,yaitu penebaran benih, pemindahan kedalam pot
pemeliharaan, pemindahan ke dalam pot bibit. Persemaian sayuran,yaitu
pendederan benih, pembumbungan, penanaman ke lapangan.
-
Keuntungan persemaian, yaitu:
-
Menghemat biaya pemeliharaan
-
Dapat dilakukan seleksi pada bibit
-
Tidak tergantung musim tanam
-
Dapat memilih bahan yang subur
-
Kelemahan persemaian, yaitu:
-
-
Memerlukan keahlian atau keterampilan
-
Menambah biaya produksi
-
Pemindahan bibit dari persemaian kelapangan dapat
-
Mengakibatkan stagnasi pertumbuhan.
-
Perlakuan benih sebelum disemai
-
Perendaman dengan air
-
Perlakuan dengan air panas atau uap panas
-
Perlakuan dengan zat kimia
-
Perlakuan secara mekanis
-
Pemilihan lokasi persemaian
-
Dekat dengan lahan penanaman
-
Lahannya subur
-
Dekat dengan sumber air
-
Mudah diamati
-
Jauh dari gangguan
Pembubungan
adalah pemindahan bibit ke polibed kecil. Media yang digunakan adalah
tanah dan pupuk kandang dimana perbandingannya yaitu 1:2. Pembubungan
dilakukan pada cabai, tomat dan semangka. Harus diamati jumlah
kecambah yang tumbuh. Dan untuk menghitung daya kecambah maka
rumusnya adalah:
BAB
IV
PENUTUP
-
Kesimpulan
Perbanyakan
tanaman secara generatif diperoleh dari penggabungan sel kelamin
jantan dengan sel kelamin betina yang terjadi melalui proses
penyerbukan dan pembuahan.Dan dari
pratikum yang telah dilakukan
dapat diambil kesimpulan
bahwa
perbanyakan
tanaman secara generatif keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh
perawatan, pemilihan biji yang baik, dan iklim sangat diperlukan,
dimana perkecambahan akan terjadi dengan adanya sinar matahari. Jadi
semangka dan jeruk tergolong banyak tumbuh.Sedangkan cabai dan tomat
tergolong sedikit tumbuh . Dan pengamatannya dilakukan pada
perhitungan daya kecambah dengan cara melakukan perbandingan antara
daya tumbuh dan yang ditanam,di kalikan 100%. Penanaman seed bed
lebih baik daripada ditanam langsung ke lapangan.
-
Saran
Lakukanlah
pemilihan biji, tempat, dan perawatan yang baik agar kita memperoleh
hasil yang memuaskan.Pemindahan tanaman ke polybag sebaiknya
dilakukan pada sore hari saat cuaca mendung, agar tanaman tidak
layu.Karena, tanaman muda itu sangat rentan.
BAB
V
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM). 2015. Mata
Ajaran Dasar-Dasar Agronomi.
Payakumbuh.
AAK.Budidaya
Tanaman Jeruk.Kanisius.Yogyakarta.1994
Tim
Penulis PS.Tomat
Pembudidayaan secara Komersial.
Penebar Swadaya. Jakarta.2002
Firmansyah.D,
Siregar, Sobir,PhD. Budidaya
Semangka.
Penebar Swadaya. Jakarta.2010






Tidak ada komentar:
Posting Komentar