TUGAS DDA IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SERTA PENGENDALIANNYA


TUGAS DDA
IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SERTA PENGENDALIANNYA

O
L
E
H


TRI NOVELA
15251421016


Dosen pembimbing :
NOFRIANIL, SP.Msi



PROGRAM STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERTI PAYAKUMBUH
2015

Identifikasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Serta Pengendaliannya
1.      TANAMAN JAGUNG
01-Jagungg.jpg 20150414154941-Penyakit karat jagung.jpgimages.jpg penggerek1.jpg 
No
Nama Penyakit/ Hama
Gejala Serangan
Pengendalian
1.
Ulat Tanah (Agrotis sp.)
Hama jenis ini menyerang tanaman jagung muda di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Ulat tanah menyerang batang tanaman jagung muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan juga sebagai ulat pemotong.
Pengendalian hama ulat pada budidaya jagung dapat dilakukan menggunakan insektisida biologi dari golongan bakteri seperti Bacilius thuringiensis atau insektisida biologi dari golongan jamur seperti Beauvaria bassiana. Secara kimiawi pengendalian hama ulat bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau lamdasihalortrin.
2.
Penggerek Batang Jagung (Ostrina furnacalis Guen)

Gejala serangan Larva O. Furnacalis ini mempunyai karakteristik kerusakan pada setiap bagian tanaman jagung yaitu lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, tumpukan tassel yang rusak.

  1. Kultur teknis
  2. Waktu tanam tepat
  3. Tumpangsari jagung dengan kedelai atau kacang tanah.
  4. Pemotongan sebagian bunga jantan (4 dari 6 baris tanaman)
3.
Lalat Bibit (Atherigona sp.)
Tanaman muda menguning karena larva yang baru menetas melubangi batang, kemudian membuat terowongan hingga ke dasar batang sehingga tanaman menguning, akhirnya mati. Jika tanaman mengalami proses pemulihan, maka pertumbuhannya akan kerdil.

a.       Hayati
b.      Kultur Teknis
c.       Varietas Resisten
d.      Kimiawi

No
Nama Penyakit/ Hama
Gejala Serangan
Pengendalian
4.
Kutu Daun (Mysus persicae)
Hama kutu daun pada tanaman jagung adalah Mysus persicae. Hama ini mengisap cairan tanaman jagung terutama pada daun muda, kotorannya berasa manis sehingga mengundang semut serta berpotensi menimbulkan serangan sekunder yaitu cendawan jelaga. Serangan parah menyebabkan daun tanaman mengalami klorosis(menguning), serta menggulung. Kutu daun Mysus juga menjadi serangga vektor penular virus mosaik.
Pengendalian hama kutu daun Mysus persicae dapat menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasan.
5.
Virus Mosaik

Gejala penyakit virus mozaik pada budidaya jagung ditandai tanaman jagung menjadi kerdil, daun berwarna mosaik atau hijau dengan diselingi garis-garis kuning, jika dilihat secara keseluruhan tanaman tampak berwarna agak kekuningan mirip gejala bulai namun permukaan daun bagian bawah maupun atas apabila dipegang tidak terasa adanya serbuk spora. Penularan virus dapat terjadi secara mekanis atau melalui serangga Myzus percicae dan Rhopalopsiphum maydis secara nonpersisten. Tanaman jagung terinfeksi virus ini umumnya menjadikan penurunan hasil secara signifikan.
·      Mencabut tanaman jagung terinfeksi virus seawal mungkin agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman sekitarnya ataupun pertanaman musim mendatang.
·      Melakukan pergiliran tanaman, tidak menanam tanaman jagung secara terus menerus di lahan yang sama
·      Penyemprotan pestisida apabila di lapangan populasi vektor cukup tinggi. Dosis/konsentrasi tidak melebihi anjuran dalam kemasan.

·      menanam benih jagung dari tanaman terinfeksi virus.






2.      TANAMAN KACANG TANAH
100_5137.JPG belang-kc-tnh.jpg peanut_rust.jpg

No
Nama Penyakit/ Hama
Gejala Serangan
Pengendalian
1.
Hama Wereng Empoasca (Empoaska Flavescens).
Hama ini berupa wereng kecil berwarna hijau, mengisap cairan sel daun, sehingga bagian ujung daun berwarna kuning. Daun yang terserang selain menguning juga menjadi kaku dan nampak menebal . bila serangan berat tanaman menjadi kerdil dan daun mudanya rontok. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah Penurunan hasil kurang dari 10%. Kalau serangannya berat, seluruh tanaman pucuk daunnya berwarna kuning membentuk huruf V. Gejala tersebut biasanya disebabkan oleh Virus.
Dengan insektisida yang tersedia seperti Sevin 85 WP.

2.
Pengisap daun
Hama ini dikenal dengan nama sikada. Ia menyerang tanaman dengan menghisap cairan daun muda dari permukaan bawah daun. Akibatnya, urat daun menjadi putih. Serangan pada tanaman muda menyebabkan tanaman layu dan ujung  daun muda berwarna kuning membentuk huruf V pada tanaman dewasa yang terserang. Organisme penyebab serangan ini Empoasca sp.

tanam kacang tanah secara serempak dengan pengairan cukup. Atau, tanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung. Gunakan lampu petromaks di area penanaman pada pukul 18.00-21.00 untuk menarik ngengat. Penanganan secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif metaldehida. Dosis penggunaan sesuai petunjuk label kemasan.

3.
Bercak Daun
Berupa bercak bulat berwarna coklat tua hingga hitam di permukaan bawah daun. Bercak berwarna kemerahan sampai hitam pada permukaan atas daun. Selain daun, serangan juga terdapat pada tangkai daun dan batang.
membersihkan sisa-sisa tanaman dari lahan dan membakar sisa tanaman sakit. Penanganan lain secara kimia. Semprotkan fungisida berbahan aktif klorotalonil.

3.      BAWANG MERAH
99d6e28d0f7f9ae0fafd1be204a7c098.jpg gejala-serangan-hama-gerandong-atau-penggorok-daun-pada-bawang-merah-_-agrotaninusantara.jpg index.jpg user318artikel4063ukuran500.jpg

No
Nama Penyakit/ Hama
Gejala Serangan
Pengendalian
1.
Ulat Tanah
Ulat tanah menyerang tanaman bawang merah bagian bawah tanaman seperti akar, umbi bawah, biasanya serangaan terjadi pada waktu matahari mulai tenggelam, bila siang hariulat tanah bersmebunyi didalam tanah untuk menghindari terik matahari. Tanaman bawang merah yang terserang ulat tanah tampak layu dan akhirnya mati.
Gunakan insektisida tabur yang berbahan aktif karbofuran ( furadan, regent). Cara aplikasinya : ditabur ditanah atau dicampur saat pemupukan
2.
Tungau
Menyerang pada daun tanaman bawang merah dnegan cara menghisap cairan oada daun sehingga daun menjadikering dan akahirnya mati. Biasanya tungau menyerang tanaman bawang merah pada musim kemarau. Berkembang pesat saaat udara mulai panas. Untuk serangan yang hebat daun terlihat kering dalam 3 hari dan tanaman mati.
untuk serangan awal semprot dengan menggunakan insektisida berbahan aktif fenpropatrin ( meotrin 50 ec) dengan dosis  20 – 30 ml /17 liter air ,dengan interval 5 hari. Untuk serangan yang parah / hebat gunakan  bahan aktif yang lebih spesifik yaitu insektisida berbahan aktif Propargit ( Omite 570 E ) dan interval penyemprotan dimajukan, dosis pemakaian 20 - 25 ml ,bila terlalu banyak , menyebabkan daun menjadi kering.
selanjutnya  Penyakit tanaman bawang merah baca di sini




4.      TANAMAN WORTEL

No
Nama Penyakit/ Hama
Gejala Serangan
Pengendalian
1.
Bercak daun Cercospora
Penyebab: cendawan (jamur) Cercospora carotae (Pass.) Solheim.
Gejala: pada daun-daun yang sudah tua timbul bercak-bercak berwarna coklat muda atau putih dengan pinggiran berwarna coklat tua sampai hitam
1.    Disinfeksi benih dengan larutan fungisida yang mengandung tembaga klorida satu permil selama 5 menit;
2.    Pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili;
3.    Pembersihan sisa-sisa tanaman dari sekitar kebun
4.    Penyemprotan fungisida yang mangkus dan sangkil seperti Dithane M-45 0,2%.

2.
Nematoda bintil akar
Penyebab: mikro organisme nematoda Sista (Heterodera carotae).
Gejala: umbi dan akar tanaman wortel menjadi salah bentuk, berbenjol-benjol abnormal.
Melakukan pergiliran tanaman dengan jenis lain yang tidak sefamili, pemberaan lahan dan penggunaan nematisida seperti Rugby 10 G atau Rhocap 10 G.

3.
Busuk alternaria
Penyebab: cendawan Alternaria dauci Kuhn.
Gejala: Pada daun terjadi bercak-bercak kecil, berwarna coklat tua sampi hitam yang dikelilingi oleh jaringan berwarna hijau-kuning (klorotik). Pada umbi ada gejala bercak-bercak tidak beraturan bentuknya, kemudian membusuk berwarna hitam sampai hitam kelam.
Sama dengan cara yang dilakukan pada Cercospora.







5.      UBI JALAR
dsc_0076.jpg Foto2341.jpg ubi+jalar.JPG l.indicata.jpg

No
Nama Penyakit/ Hama
Gejala Serangan
Pengendalian
1.
Penggerek Batang Ubi Jalar
Stadium hama yang merusak tanaman ubi jalar adalah larva (ulat). Cirinya adalah membuat lubang kecil memanjang (korek) pada batang hingga ke bagian ubi. Di dalam lubang tersebut dapat ditemukan larva (ulat). Gejala: terjadi pembengkakan batang, beberapa bagian batang mudah patah, daun-daun menjadi layu, dan akhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.
(1) rotasi tanaman untuk memutus daur atau siklus hama
(2) pengamatan tanaman pada stadium umur muda terhadap gejala serangan hama: bila serangan hama >5 %, perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi
(3) pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang berat
(4) penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Curacron 500 EC atau Matador 25 dengan konsentrasi yang dianjurkan.

2.
Hama Boleng Atau Lanas
Serangga dewasa hama ini (Cylas formicarius Fabr.) berupa kumbang kecil yang bagian sayap dan moncongnya berwarna biru, namun toraknya berwarna merah.
Gejala: terdapat lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Hama ini biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang sudah berubi.
(1) pergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak sefamili dengan ubi jalar, misalnya padi-ubi jalar-padi
(2) pembumbunan atau penimbunan guludan untuk menutup ubi yang terbuka; (3) pengambilan dan pemusnahan ubi yang terserang hama cukup berat; (4) pengamatan/monitoring hama di pertanaman ubi jalar secara periodik: bila ditemukan tingkat serangan > 5 %, segera dilakukan tindakan pengendalian hama secara kimiawi
(5) penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Decis 2,5 EC atau Monitor 200 LC dengan konsentrasi yang dianjurkan; (6) penanaman jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar